Diujung Denting Malam
serupa tnah yang menunggu hujan
langit malampun serasa terang benderang ketika datang cahayamu itu
aku menunggumu di tiap ujung malamku
aku menunggu sambil mengenyahkan sedikit rasa bosanku
saling membunuh ditiap hisapan rokokku,
bagiku,penantian ini hanyalah sementara
dan ketika anak-anak rindu ini berpencar
aku setia mengumpulkan mereka.
bagiku,samar cahaya mentari bukanlah halangan untuk menunggu
tiap desah rinduku.
dan mungkin hanya Tuhan-lah yg tau,
ketika rindu ini semakin dalam menusuk,
aku tetap setia membatu untukmu.
dan ketika anak-anak rindu ini berpencar
aku setia mengumpulkan mereka.
bagiku,samar cahaya mentari bukanlah halangan untuk menunggu
tiap desah rinduku.
dan mungkin hanya Tuhan-lah yg tau,
ketika rindu ini semakin dalam menusuk,
aku tetap setia membatu untukmu.
bahkan ketika rindu ini membusuk,dan enyah.
yakinlah,aku ada di tiap derai airmatamu.
yakinlah,aku ada di tiap derai airmatamu.
Kangen
Kau tak akan mengerti Bagaimana kesepianku Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta Kau tak akan mengerti Segala lukaku Karena luka telah sembunyikan pisaunya. Membayangkan wajahmu adalah siksa. Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan. Engkau telah menjadi racun bagi darahku. Apabila aku dalam kangen dan sepi Itulah berarti Aku tungku tanpa api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar